EQUILIBRIUM

Dunia dijalankan dengan hukum sebab akibat yang sederhana. Semua yang terjadi di muka bumi tidak lepas dari hukum aksi dan reaksi. What comes up, must go down. Everything that has a beginning, has an end.

Namun manusia memang makhluk yang susah untuk mengerti. Dia harus melihat dengan matanya sendiri, harus merasakan dengan penderitaannya sendiri, baru dia bisa mengerti.

Lucunya, banyak manusia, bahkan setelah menderita, seolah tidak belajar apa-apa dari kejatuhan dan penderitaannya. Sebagian manusia, lebih suka menyalahkan orang lain, menyalahkan sistem, menyalahkan nasib, dan bahkan menyalahkan Tuhan.

Semua salah, yang benar hanya saya. Teman saya pasti benar, semua yang menyangkal itu adalah salah. Betapa rumit hidup di dalam penyangkalan dan pengingkaran atas kenyataan.

Seorang siswa yang dihukum karena telat mengikuti pelajaran lebih suka menyalahkan keadaan, daripada berusaha bangun lebih pagi, dan bersiap lebih dini.

Seorang santri yang dihukum karena bolos ngaji lebih suka menyalahkan pengurus daripada menyadari bahwa seharusnya dia bisa mengatur waktu lebih baik lagi.

Dan manusia adalah makhluk yang suka hidup di dalam alasan, daripada mencari pemecahan masalah.

Gitar yang tidak berdawai, mana mungkin bisa dipetik. Mana bisa mengiringi lagu Bob Marley yang mengalun pelan di pagi ini.

Leave a Reply

3 thoughts on “EQUILIBRIUM”

  1. gak masalah menyalahkan apapun disekitarnya jika itu bentuk protes, bentuk tanggung jawab, dan memang berharap ada perubahan, juga asal yakin dirinya memang benar setelah dianalisa segala macam rumus. Yang ga boleh itu menyalahkan jaman, menyalahkan masa.. (ono hadist e) dan ini sering kita lakukan tanpa sadar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *