The First Blood

Trautman: Look John, we can’t have you running around out there killing friendly civilians.

Rambo: There are no friendly civilians!

Film-film Hollywood yang dibuat pada era 1980an memiliki karakter dan pesan sosial yang berbeda dengan film-film yang dibuat pada tahun-tahun belakangan ini.

Demikian juga dengan Rambo : The First Blood. Ah film jadul. Saya orang jadul jadi sukanya film jadul. Saya gaptek dan bisa dibilang sebagai orang paling gaptek, paling jadul, paling tidak mengerti teknologi di seluruh dunia, apalagi dibandingkan dengan anak-anak kampus jaman sekarang ini.

Ah, kembali ke Rambo. Rambo adalah seorang veteran Perang Vietnam. Perang Vietnam adalah bukti perang ideologi antara kapitalisme dengan komunisme.

Tapi bukan itu cerita yang ingin digambarkan oleh Rambo : The First Blood. The First Blood ingin menceritakan tentang kehidupan para veteran perang, para pahlawan, yang setelah pulang, malah menjadi musuh masyarakat.

Masyarakat Amerika Serikat yang judgmental, yang memberikan penghakiman terhadap para veteran, memberikan julukan-julukan dan perlakuan yang tidak menyenangkan, pengusiran, dan tindakan hukum yang represif.

Kondisi sosio-kultur masyarakat Amerika saat itu digambarkan dengan epic, untuk tidak salah mengartikan bisa saya anggap salah satu film terbaik di masa muda saya. Pesan-pesan sosial yang sekarang hilang dari kebudayaan pop maupun kontemporer. Pesan-pesan yang tergantikan dengan pesan-pesan dalam kemasan kapitalis, yang mengabaikan isi, dan hanya memperindah sampul.

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *