isnanchodri – Laman 2 – Last Flight Of The Osiris

Setia Kepada Gagasan Bukan Kepada Kenangan

Di setiap ruangan kelas, terdapat satu buah gambar Garuda Pancasila, dan dua buah foto Presiden dan Wakil Presiden RI.

Saat tulisan ini dibuat, presiden sah RI atas hasil pemilu yang sah pula, adalah presiden Ir. H. Joko Widodo dan wakil presidennya adalah H. Jusuf Kalla.

Setiap pergantian pejabat presiden maka diganti pula kedua foto tersebut. Inilah yang kemudian disebut dengan “setia kepada gagasan bukan kepada kenangan”.

Artinya foto tersebut bukanlah hal mutlak, foto tersebut diganti setiap pejabatnya diganti. Lucu bila di kelas di tahun 2016 ini foto yang dipasang adalah foto Jenderal Soeharto misalnya.

Demikianlah dengan perjalanan hidup dan gagasan kita. Lucu bila sudah banyak yang terjadi, tapi kemudian ada yang ke-ge-er-an, merasa bahwa era dan masanya saja yang disebut-sebut.

Ada istilah penyakit kejiwaan untuk orang-orang yang merasa terlalu bangga dengan dirinya sendiri, sehingga mengganggu orang lain, sebut saja “over proud syndrom”.

Entahlah, mungkin kerendahan hati memang susah dicari sekarang ini. Abaikan tulisan dari pembuat donat keliling ini.

Lucunya Kata dan Data

Akhir-akhir ini banyak sekali yang suka bicara data. Tapi lucunya ketika bicara data disertai dengan tendensi dan permainan kata yang menjebak siapapun yang membacanya.

Saya beri contoh :

lucu-banget

Pada hari Jum’at, 15 Juli 2016, jumlah kunjungan pada situs daftar.malhikdua.com tercatat sekitar 200 orang. Apakah jumlah kunjungan tersebut adalah jumlah kunjungan yang luar biasa? Tidak, jauh dari kata ramai, itu kalau anda terbiasa dengan menghitung bot search engine.

Pertama-tama ijinkan saya untuk memberitahu bahwa ini adalah tahun 2016, artinya kalau anda masih memakai logika SEO jaman jadul, knock-knock … hello … wake up man …

Kunjungan yang sekian gelintir pun akan bermakna bila kunjungan itu adalah kunjungan yang “real”, apalagi itu adalah kunjungan yang menghasilkan sebuah “lead”, dalam hal ini saya gunakan permisalan data kunjungan situs daftar.malhikdua.com di atas. Dari 200 sekian kunjungan, yang berujung kepada telepon dan sms ke nomor pendaftaran, dan berujung kepada jumlah siswa terdaftar adalah sekitar 25 % (terdapat 50 lebih pendaftar yang prosesnya “full online”, dan ratusan pendaftar yang semi online, mendapat info online tapi lebih memilih jalur konvensional).

Terlalu banyak istilah teknis, lebih enak menghabiskan kopi yang sudah terseduh di indahnya pagi yang cerah ini …

Update :

Posting adalah sebuah “footnote”, pengingat untuk penulis pribadi, sebuah “self taught” dan “self debate” dengan pemikirannya sendiri untuk tidak lagi kembali ke dunia “blackhat blogging”.

My Most Respected Anime Villain : Shishio Makoto

shishio_makoto_by_roanserpentia
Ilustrasi pensil Shishio Makoto oleh roanserpentia

Banyak rekan yang mengenal saya sebagai seorang anarkis. Seseorang yang tidak mudah patuh dan taat kepada sebuah aturan.

Salah satu faktor penyebab karakter saya yang demikian adalah kekaguman saya pada karakter-karakter penjahat dalam film, komik, dan anime.

Selain Joker pada Batman : The Dark Knight karya Christopher Nolan, ada satu lagi karakter penjahat yang sangat saya kagumi : Shishio Makoto.

Karakter Shishio Makoto adalah gambaran anarkis sejati, dan karya masterpiecenya adalah sebuah rencana besar untuk membakar habis kota Kyoto. Walaupun rencana ini kemudian digagalkan oleh Himura Kenshin (Battosai Himura), namun kita bisa melihat keindahan sebuah gagasan anarkis untuk menumbangkan kekaisaran Jepang yang korup dan lemah.

Pribadi Shishio adalah sebuah pribadi yang nyaris sempurna. Cerdas, skillful, teknik samurai yang mumpuni, kecepatan, dan reflek mumpuni seorang pendekar. Dan semua itu ada dalam diri seorang Shishio.

Saya tentu saja tidak sedang berusaha mengkampanyekan kekerasan dan vandalisme, saya hanya menitikberatkan sebuah karakter yang dalam dan penuh misteri, akan apa yang memotivasi kebencian dan kekejaman seorang Shishio Makoto.

Shishio Makoto memiliki sedikit perbedaan bila dibandingkan dengan karakter penjahat lain seperti Madara Uchiha. Untuk Shishio semuanya menjadi lebih sederhana :

If you trust, you will be betrayed. If you are careless, you will die. Kill, or be killed.

Filosofi sederhana untuk dunia yang sederhana.

Proses penulisan cerita pada sebuah anime yang bagus ditentukan oleh kedalaman karakter, tidak hanya dari tokoh jagoannya, tetapi juga kedalaman karakter yang menggambarkan para penjahat di dalamnya.

Baju Baru Buat Baginda

HCA_by_Thora_Hallager_1869
Hans Christian Andersen. Sumber : Wikipedia

Saya akan menceritakan sebuah dongeng. Dongeng ini ditulis oleh Hans Christian Andersen. Saya pertama kali mendengar dongeng ini di sebuah radio ketika saya masih kecil.

Cerita ini dimulai ketika ada seorang Raja, yang sangat sombong dengan penampilannya. Raja ini suka menghabiskan harta kerajaan demi membeli sebuah baju atau hal-hal yang menunjang penampilannya.

Suatu hari datanglah dua orang penipu ke kerajaan itu. Dua orang penipu itu mengaku kalau mereka adalah penjahit terbaik yang ada di seluruh dunia.

Sang Raja terpikat dengan kisah mereka dan memberi tugas untuk menjahit baju terbagus yang pernah ada. Kedua penipu itu berkata, baju terbaik dibuat dari emas murni. Sang Raja menyanggupi permintaan itu. Alkisah, kedua penipu itu berpura-pura menjahit sebuah baju, padahal mereka sama sekali tidak memintal atau menjahit emas pemberian Raja.

Dalih mereka “Hanya orang yang bijak dan soleh yang bisa melihat baju yang kami tenun”. Setiap orang yang mendengar dalih itu terdiam dan takut mereka dianggap tidak soleh. Hingga suatu hari jadilah baju yang dimaksud, dan Raja memakainya untuk berjalan mengelilingi istana.

Seluruh rakyat antusias melihat baju sang Raja, seperti apakah baju terbaik dan terbagus yang pernah ada itu? Ternyata yang dilihat rakyat adalah sang raja berjalan telanjang, tanpa sehelai benang pun.

Rakyat terdiam, mereka takut bila bicara, mereka akan dibilang tidak soleh. Hingga akhirnya seorang anak kecil berteriak.

“Raja kita telanjang”, pekiknya.

“Diam, kau anak yang tidak soleh”, hardik rakyat yang lain.

“Tapi dia hanya anak kecil, mana mungkin anak yang masih lugu berbohong”, seorang rakyat lain mencoba berpikir.

Saat itulah mereka sadar mereka telah tertipu. Sementara kedua penipu itu telah pergi jauh dengan emas hasil kejahatan mereka.

Pesan moral dari cerita ini adalah : kita terlalu sering takut dianggap tidak soleh, tidak alim, tidak taat agama, sesat, liberal, dan seterusnya sehingga kita takut menyuarakan kebenaran, di saat yang sama kita melihat bahwa dusta jelas-jelas terpampang di hadapan kita.

Lebih jauh tentang dongeng Baju Baru Buat Baginda ini bisa dibaca di sini.

Lebih jauh tentang Hans Christian Andersen sang penulis dongeng bisa dibaca di sini.

 

Membaca Sebelum Menulis

Beberapa siswa bertanya kepada saya mengenai bagaimana cara untuk memulai sebuah blog. Sebuah pertanyaan klasik dan klise, dan memiliki sebuah jawaban yang klasik dan klise pula.

Sebelum belajar menulis, belajarlah untuk membaca.

Iya, banyak-banyaklah membaca untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. Banyak-banyaklah membaca untuk mengenal penulis-penulis yang sudah mapan dan memiliki reputasi.

Oke, saya akan mencoba untuk lebih banyak membaca, tetapi apa yang harus saya baca?

Buku. Iya. Buku. Sebuah kutipan bijaksana dari bapak George R.R. Martin penulis best seller dan box office TV Game of Thrones mengajarkan kita untuk itu.

“A reader lives a thousand lives before he dies, said Jojen. The man who never reads lives only one.”

– George R.R. Martin, A Dance with Dragons

Seorang pembaca seolah memiliki ribuan kehidupan sebelum ajalnya. Seorang yang tidak pernah membaca, hanya memiliki satu kehidupan saja. Kita bisa larut dalam dunia yang ditulis dalam sebuah buku, masuk dan berpetualang dalam ribuan kisah, roman, tragedi, atau apapun yang diciptakan di dalam dunia seorang penulis.

Tetapi sekarang sudah jamannya internet. Baca buku itu sudah ketinggalan jaman, tinggal buka google lalu ketikkan apapun dalam pencarian, maka pengetahuan akan dengan mudah diperoleh. Lalu kenapa harus baca buku?

Internet menawarkan banyak manfaat, tetapi internet juga bisa menjadi distraksi, menjadi pengganggu ketika kita berusaha untuk fokus dan belajar. Saya beri contoh, facebook misalnya, bisa jadi kita berteman dan mengikuti orang-orang yang produktif, namun kita juga mengikuti orang-orang yang tidak produktif. Otak kita secara refleks akan berusaha menyerap semua informasi yang diterima. Buku, memiliki kelebihan untuk kita bisa fokus, dan menemukan keheningan yang kita butuhkan dalam menyerap ilmu pengetahuan.

Lalu apakah semua yang ada di internet itu jelek?

Tentu saja tidak. Saya juga memiliki beberapa situs yang secara rutin saya kunjungi untuk belajar dan mendapatkan informasi. Situs-situs sudah saya pilih secara hati-hati dan saya berusaha untuk memilih situs yang memang terbaik, setidaknya menurut penilaian saya pribadi.

Lalu apakah ada semacam daftar yang bisa direkomendasikan untuk bahan-bahan bacaan?

Tentu saja ada. Namun daftar ini bersifat personal, daftar bacaan yang menurut saya bagus, belum tentu bagus untuk orang lain.

Saya akan memulai dengan buku-buku yang pernah saya baca :

being-happy

Being Happy oleh Andrew Matthews. Buku ini pertama kali saya baca waktu kelas 1 SMP (lebih dari 20 tahun yang lalu). Buku ini sangat menggugah dan dituturkan dalam bahasa kartunis yang sederhana. Buku ini sudah hilang karena dipinjam seorang teman yang lupa mengembalikan. Saya akan memasukkannya dalam daftar buku yang akan saya beli dalam waktu dekat ini.

bumi-manusia

Bumi Manusia oleh Pramoedya Ananta Toer. Saya rasa semua buku-buku Pram layak untuk dibaca oleh mereka yang ingin mengasah kualitas intelektualitas di dalam diri mereka.

kartun-fisika

Kartun Fisika oleh Lary Gonick ini benar-benar merupakan salah satu buku favorit saya. Tulisannya sangat mudah dipahami dan menghibur. Kita bisa memahami garis besar prinsip-prinsip teori fisika, mulai mekanika dasar hingga kuantum dengan mudah lewat buku ini.

Lain kali akan saya buatkan daftar buku bacaan lain yang lebih lengkap.

Bagaimana dengan daftar bacaan online? Ada tidak?

Ada, berikut saya tuliskan daftar singkatnya :

Zenhabits : Merupakan sebuah blog yang menulis tentang produktifitas, dan kesederhanaan hidup. Blog ini adalah blog yang secara rutin saya kunjungi, beberapa artikel bahkan saya cetak sebagai bahan bacaan ketika sedang offline.

Wisebread : Merupakan sebuah kumpulan blog yang secara umum berisi tentang nasehat-nasehat di bidang keuangan pribadi. Blog ini cukup penting karena berisi tips-tips praktis tentang menghemat uang, menabung, juga cara-cara menambah penghasilan yang sederhana, namun cukup membantu.

Business Insider : Situs berita seputar bisnis dan hal-hal umum yang saya perlukan untuk update perkembangan dunia secara global. Berita-berita di situs ini cukup berkualitas, karena tidak terlalu banyak memuat penggiringan opini yang berlebihan.

Demikianlah tulisan singkat saya mengenai banyak membaca sebelum belajar menulis. Saya harap siswa-siswa sekalian bisa mendapat manfaat dari tulisan yang singkat ini. Bila masih ada hal yang ingin ditanyakan, janganlah ragu untuk bertanya lewat form komentar. Tetap semangat.

Utamakan Keaslian

tampar

Meme Blogger Tukang Copas (By Isnan)

Menulis memang bukan hal yang mudah bagi semua orang. Untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bagus, seseorang harus berlatih dan belajar terus-menerus hingga akhirnya mencapai kualitas yang diharapkan.

Sebagai guru saya mengharapkan adanya sebuah proses belajar dari siswa-siswa saya. Ibarat belajar naik sepeda maka wajar bila sekali waktu kita jatuh. Namun seiring waktu, setiap kali kita jatuh, maka setiap kali itu pula kita menjadi lebih baik.

Saya tidak rela bila murid-murid saya nantinya berkembang menjadi penulis atau blogger kejar setoran, kuantitas haruslah diimbangi dengan kualitas.

Sebagai guru saya percaya dengan kemampuan murid saya. Bila mereka sekarang tidak mampu, maka besok mereka akan menjadi lebih baik.

Jawablah tamparan ini dengan tulisan berkualitas. Kamu mampu.

Nalar Atau Nir Nalar

Analoginya, anak-anak kita seperti dibekali kompas yang rusak untuk berpetualang. Mereka dibuat fokus mengejar kecakapan kedaluwarsa, seperti kognitif rutin itu.

Demikian Prof. Iwan Pranoto memasang sebuah status di laman Facebooknya. Nah, sebelum melangkah lebih jauh tentang penafsiran yang mungkin membawa salah arti mari kita bahas secara pelan dan perlahan, satu demi satu, kata demi kata.

Saya akan memulai dengan anak-anak kita seperti dibekali kompas yang rusak untuk berpetualang. Sebuah kompas yang rusak adalah kompas yang tidak mampu menunjuk kepada arah yang benar. Ibarat ada yang menyuruh atau memerintah kita pergi berpetualang, tetapi yang menyuruh berpetualang ternyata tidak tahu arah yang benar. Hanya sekilas “sok tahu” atau “pura-pura tahu”. Akibatnya yang disuruh berpetualang hanya akan berputar-putar di bawah kendali orang pemegang kompas yang rusak tadi. Tidak punya arah dan tujuan. Lalu bagaimana bisa mengharapkan petualangan bisa sampai kepada tempat yang diidamkan?

Saya akan lanjut dengan fokus mengejar kecakapan yang kedaluwarsa. Contohnya pengetahuan komputer yang terus menerus berkembang. Anak-anak dipaksa untuk mengenal teknologi, untuk mengenal internet, namun tidak dibekali kecakapan untuk bisa menggunakan teknologi.

Teman saya Andi Dewanto memiliki istilah yang pas untuk itu.

A fool with a tool, is still a fool.

Secanggih apapun “alat” dia tidak berarti tanpa kecakapan manusia yang mengoperasikannya. Bukannya kita berusaha mengejar kecakapan yang sifatnya langgeng dan ajeg, kita mengarahkan anak-anak kepada sisi glamor, seolah-olah dengan teknologi baru itu anak-anak melayang di angkasa, tapi tanpa isi, tanpa makna.

Nalar berbeda dengan pikiran liar tanpa pola. Nalar membawa kita kepada jawaban, bukan kebingungan dan kekacauan.

So Called Online Era

Ada yang begitu berbangga dengan sebutan “Generasi Online”. Mungkin yang dimaksud adalah “Generasi Yang Malah Terputus Dengan Orang-orang di dekatnya”.

So called online generation ini petentang-petenteng bawa gadget dan merasa mereka tahu semuanya. Rasanya jadi gak penting kalau sehari saja “tidak online”.

Let me tell you something. World Wide Web, atau mungkin yang kamu sebut internet itu, sebenarnya tidak lebih dari 10% dari apa yang disebut “The Deep Web”.

Apalagi cuman Facebook, Twitter, Instagram, dan …. hah? Blog?

Tapi ya tidak mengapa, anak kemarin sore yang baru tahu internet, menatap saya dengan muka tengadah dan pandangan miring, “oh, ini toh yang namanya mas Isnan”.

Iya, saya Isnan, dan saya gak ngerti apa-apa soal internet, perkara saya punya pengalaman bekerja di lingkungan yang terhubung langsung ke “internet backbone” itu tidak usah dianggap ya bocah.

Tetaplah tengadah, tetaplah pongah dan pandanglah semua orang dengan pandangan miring, tudinglah semua orang dengan dugaan konspirasi, itu bekal nomor satu untuk jadi sukses kok.

Bukan Sebuah Tips Sukses

Saya bukan orang sukses. Maka saya tidak akan membual dengan memberikan tips apalagi filosofi sukses dan karir. Namun bila anda ingin membaca tentang tips sukses berkarir, silahkan baca link ini.

Karena bukan orang sukses, maka saya bisa memberikan caranya agar tidak sukses.

Contohnya: kalau anda blogger, maka cara untuk menjadi tidak sukses yang pertama adalah copas tulisan milik orang lain.

Sekian.

Real Life FPS

First Person Shooter adalah sebuah genre permainan / game yang membuat anda seolah-olah berada dalam sebuah lokasi pertempuran.

Baru-baru ini sebuah startup bernama father.io mengembangkan sebuah aplikasi mobile yang merubah gadget anda menjadi sebuah console game first person shooter.

Apabila dalam game FPS konvensional anda hanya duduk manis di kursi di depan komputer, maka nanti anda akan bermain di taman, di halaman, di lapangan atau di mana saja dimana anda bisa bersama teman-teman bermain layaknya sebuah pertempuran senjata.

Now THIS! Is the future!.