Juni 2016 – Last Flight Of The Osiris

My Most Respected Anime Villain : Shishio Makoto

shishio_makoto_by_roanserpentia
Ilustrasi pensil Shishio Makoto oleh roanserpentia

Banyak rekan yang mengenal saya sebagai seorang anarkis. Seseorang yang tidak mudah patuh dan taat kepada sebuah aturan.

Salah satu faktor penyebab karakter saya yang demikian adalah kekaguman saya pada karakter-karakter penjahat dalam film, komik, dan anime.

Selain Joker pada Batman : The Dark Knight karya Christopher Nolan, ada satu lagi karakter penjahat yang sangat saya kagumi : Shishio Makoto.

Karakter Shishio Makoto adalah gambaran anarkis sejati, dan karya masterpiecenya adalah sebuah rencana besar untuk membakar habis kota Kyoto. Walaupun rencana ini kemudian digagalkan oleh Himura Kenshin (Battosai Himura), namun kita bisa melihat keindahan sebuah gagasan anarkis untuk menumbangkan kekaisaran Jepang yang korup dan lemah.

Pribadi Shishio adalah sebuah pribadi yang nyaris sempurna. Cerdas, skillful, teknik samurai yang mumpuni, kecepatan, dan reflek mumpuni seorang pendekar. Dan semua itu ada dalam diri seorang Shishio.

Saya tentu saja tidak sedang berusaha mengkampanyekan kekerasan dan vandalisme, saya hanya menitikberatkan sebuah karakter yang dalam dan penuh misteri, akan apa yang memotivasi kebencian dan kekejaman seorang Shishio Makoto.

Shishio Makoto memiliki sedikit perbedaan bila dibandingkan dengan karakter penjahat lain seperti Madara Uchiha. Untuk Shishio semuanya menjadi lebih sederhana :

If you trust, you will be betrayed. If you are careless, you will die. Kill, or be killed.

Filosofi sederhana untuk dunia yang sederhana.

Proses penulisan cerita pada sebuah anime yang bagus ditentukan oleh kedalaman karakter, tidak hanya dari tokoh jagoannya, tetapi juga kedalaman karakter yang menggambarkan para penjahat di dalamnya.

Baju Baru Buat Baginda

HCA_by_Thora_Hallager_1869
Hans Christian Andersen. Sumber : Wikipedia

Saya akan menceritakan sebuah dongeng. Dongeng ini ditulis oleh Hans Christian Andersen. Saya pertama kali mendengar dongeng ini di sebuah radio ketika saya masih kecil.

Cerita ini dimulai ketika ada seorang Raja, yang sangat sombong dengan penampilannya. Raja ini suka menghabiskan harta kerajaan demi membeli sebuah baju atau hal-hal yang menunjang penampilannya.

Suatu hari datanglah dua orang penipu ke kerajaan itu. Dua orang penipu itu mengaku kalau mereka adalah penjahit terbaik yang ada di seluruh dunia.

Sang Raja terpikat dengan kisah mereka dan memberi tugas untuk menjahit baju terbagus yang pernah ada. Kedua penipu itu berkata, baju terbaik dibuat dari emas murni. Sang Raja menyanggupi permintaan itu. Alkisah, kedua penipu itu berpura-pura menjahit sebuah baju, padahal mereka sama sekali tidak memintal atau menjahit emas pemberian Raja.

Dalih mereka “Hanya orang yang bijak dan soleh yang bisa melihat baju yang kami tenun”. Setiap orang yang mendengar dalih itu terdiam dan takut mereka dianggap tidak soleh. Hingga suatu hari jadilah baju yang dimaksud, dan Raja memakainya untuk berjalan mengelilingi istana.

Seluruh rakyat antusias melihat baju sang Raja, seperti apakah baju terbaik dan terbagus yang pernah ada itu? Ternyata yang dilihat rakyat adalah sang raja berjalan telanjang, tanpa sehelai benang pun.

Rakyat terdiam, mereka takut bila bicara, mereka akan dibilang tidak soleh. Hingga akhirnya seorang anak kecil berteriak.

“Raja kita telanjang”, pekiknya.

“Diam, kau anak yang tidak soleh”, hardik rakyat yang lain.

“Tapi dia hanya anak kecil, mana mungkin anak yang masih lugu berbohong”, seorang rakyat lain mencoba berpikir.

Saat itulah mereka sadar mereka telah tertipu. Sementara kedua penipu itu telah pergi jauh dengan emas hasil kejahatan mereka.

Pesan moral dari cerita ini adalah : kita terlalu sering takut dianggap tidak soleh, tidak alim, tidak taat agama, sesat, liberal, dan seterusnya sehingga kita takut menyuarakan kebenaran, di saat yang sama kita melihat bahwa dusta jelas-jelas terpampang di hadapan kita.

Lebih jauh tentang dongeng Baju Baru Buat Baginda ini bisa dibaca di sini.

Lebih jauh tentang Hans Christian Andersen sang penulis dongeng bisa dibaca di sini.